Dukungan Keluarga Jadi Kunci Sehat Penyandang Diabetes

Rabu, 27 November 2019 - 10:30 WIB
Dukungan Keluarga Jadi Kunci Sehat Penyandang Diabetes
Dukungan Keluarga Jadi Kunci Sehat Penyandang Diabetes
A A A
JAKARTA - Diabetes merupakan suatu kondisi kronis yang membutuhkan perawatan seumur hidup. Maka perlu upaya manajemen diri yang baik, hingga perubahan gaya hidup. Dalam hal ini, orang tua, pasangan, dan anggota keluarga lainnya atau teman memiliki peran yang bisa memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan psikologis penyandang diabetes. Intinya, dukungan dari pihak lain ini menjadi kunci agar penyandang diabetes juga tidak sampai mengalami komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima SINDOnews, terkait pentingnya dukungan keluarga, para peneliti di Finlandia, mengamati lingkungan keluarga penyandang diabetes selama satu dekade. Hasil riset yang diterbitkan dalam Journal of Family Nursing, ternyata mengungkapkan anggota keluarga berperan penting dalam membantu keberhasilan pengelolaan manajemen diabetes dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan diet yang baik dan olahraga.

Selain itu, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Western Journal of Nursing Research, menyebutkan bahwa kurangnya dukungan keluarga sebagai hambatan untuk keberhasilan mengelola diabetes.

"Beberapa anggota keluarga merasa itu hanya masalah pribadi bagi penyandang diabetes sehingga tak perlu ada orang lain yang mendukungnya untuk harus berubah," kata Susie Villalobos, MPH, LDN, RD, ahli diet, pendidik diabetes, dan koordinator program di Tulane Pusat Program Manajemen Berat Badan, Diabetes & Endokrin di New Orleans.

Namun, ketidakpedulian seperti itu mungkin bukan satu-satunya masalah. Para peneliti Finlandia juga menemukan bahwa banyak anggota keluarga kurang memiliki respons emosional dan psikologis terhadap orang yang mereka cintai yang didiagnosis diabetes, suatu masalah yang harus didiskusikan secara terbuka sebagai bagian dari membangun dukungan keluarga.

Sementara, berdasarkan catatan The International Diabetes Federation (IDF) pada 2017, Indonesia berada pada posisi ke-6 di dunia yang memiliki sekitar 10,3 juta penyandang diabetes dalam rentang usia 20—79 tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Litbangkes 2018 dan Konsensus PERKENI 2015, menyebutkan bahwa di Indonesia sebanyak 75% dari total penyandang diabetes belum menyadari dirinya menyandang diabetes.

Selain itu, dari 25% penyandang diabetes yang sudah menyadari dirinya menyandang diabetes, hanya 17% yang menjalani terapi diabetes. Tak heran bila semakin banyak penyandang diabetes yang mengalami komplikasi sebagai akibat dari risiko diabetes. Fakta lainnya, data Riskesdas di Indonesia juga menunjukkan peningkatan angka prevalensi diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018.

Alhasil, estimasi jumlah penyandang diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain. Sebut saja di antaranya, serangan jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal bahkan kelumpuhan dan kematian. Maka perlu diketahui bahwa diabetes merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius dan mampu menggerus harapan hidup. Namun tak perlu khawatir, karena sebenarnya diabetes dapat dikendalikan dengan baik.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5991 seconds (0.1#10.140)